Ansor Jatim Desak Polisi Usut Tuntas Pengeroyokan Kader Banser di Tangerang

26 September 2025
Berita
Ansor Jatim Desak Polisi Usut Tuntas Pengeroyokan Kader Banser di Tangerang

PONOROGO – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Jawa Timur mendesak Polda Metro Jaya mengusut tuntas kasus pengeroyokan yang menimpa salah satu kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) bernama Rida setelah mengikuti kegiatan pengajian di Kota Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.

Akibat aksi kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut, Rida mengalami luka serius di hampir seluruh bagian tubuhnya dan saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUD Kota Tangerang. Rekaman video pengeroyokan itu telah beredar luas di media sosial dan memicu keprihatinan publik.

Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musaffa Safril, menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus penyesalan atas lambannya langkah aparat kepolisian dalam menangani kasus tersebut.

“Kami sangat menyesalkan proses hukum yang berjalan lamban. Hingga saat ini, para pelaku belum juga ditangkap, padahal bukti-bukti di lapangan sudah sangat jelas. Negara harus hadir melindungi setiap warga negara tanpa pandang bulu, termasuk kader Banser yang menjadi korban kekerasan,” tegas Musaffa saat menyampaikan amanat dalam Apel Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Khusus (Diklatsus) Banser Provos dan Protokoler Satkorwil Ansor Jawa Timur di GOR Ponorogo, Jumat (26/9).

Musaffa mengungkapkan bahwa banyak kader Ansor dan Banser di Jawa Timur yang menyampaikan keresahan sekaligus meminta arahan terkait kasus tersebut. “Banyak kader Ansor dan Banser Jawa Timur yang menghubungi saya dan menyatakan kesiapan mereka untuk bergerak jika dibutuhkan,” ujarnya.

Meski demikian, Musaffa menegaskan agar seluruh anggota Banser tetap mematuhi garis komando organisasi dan tidak melakukan tindakan yang dapat memperkeruh situasi.

“Saya mengimbau seluruh anggota Banser agar tidak bertindak di luar komando dan tidak main hakim sendiri. Kita harus tetap percaya pada mekanisme hukum yang berlaku. Tunggu instruksi resmi dari pimpinan pusat,” pesannya.

Musaffa menilai bahwa insiden kekerasan terhadap kader Banser bukan hanya persoalan individu, tetapi juga menyangkut prinsip supremasi hukum dan rasa keadilan masyarakat. Ia mendesak aparat kepolisian agar segera mengusut tuntas kasus tersebut dan menangkap para pelaku.

“Perlindungan terhadap warga negara dari segala bentuk kekerasan adalah amanat konstitusi. Karena itu, kami mendesak aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini secara profesional, transparan, dan tanpa pandang bulu agar keadilan dapat ditegakkan,” pungkasnya.

Penulis :Mohammad Saifulloh