YOGYAKARTA - Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor H. A. Rifqi Al Mubarok (Gus Rifki) meminta Ansor Yogyakarta menjaga keistimewaan gerakan dengan menerapkan tiga karakter kader.
Hal ini disampaikan saat Gus Rifki menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) 1 PW GP Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta di Balai Besar Pelatihan Transmigrasi Yogyakarta, Sabtu (12/7/2025).
“Gerakan kader Ansor Yogyakarta harus menjaga irama istimewa. Hal ini penting untuk menjaga relevansi gerakan dengan semangat daerah,” katanya.
“Maka yang perlu dijaga adalah pola gerakan yang mencerminkan karakter kader, yaitu kepemudaan, kerakyatan, dan kebangsaan,” tambahnya.
Kepemudaan, jelas Gus Rifqi, harus mencerminkan tekad yang kuat, pantang menyerah, dan gigih. Sementara kerakyatan, yaitu menjaga eksistensi di tengah masyarakat.
“Setiap masyarakat membutuhkan, baik itu ada persoalan atau hajatan, kader-kader Ansor harus hadir mengulurkan tangan,” jelas Gus Rifqi.
Sementara, karakter kebangsaan ini mengharuskan kader selalu dan tetap menjadi garda terdepan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurutnya, nilai kebangsaan sudah diletakkan para pendahulu sejak berdirinya organisasi pada tahun 1934.
“Kalau ada yang menggertak Indonesia, nilai-nilainya, atau mengganggu keberagaman, Ansor harus hadir. Memang tantangannya berbeda, sekarang tidak terlihat, tapi mereka nyata bergerak,” tutur Gus Rifqi.
Selain itu, Gus Rifqi juga meminta kader Ansor Yogyakarta tegak lurus dengan arahan atau program Pimpinan Pusat. Ia pun mengapresiasi langkah Ansor Yogyakarta yang bergerak dalam Patriot Ketahanan Pangan.
“Program ini dekat dengan kader-kader kita, sawah atau pangan. Ini langkah luar biasa. Dan mungkin, ini buah kaderisasi yang selama ini dilakukan,” kata Gus Rifqi.
Oleh karena itu, kaderisasi termasuk konsolidasi organisasi harus terus dilakukan untuk menjaga ritme gerakan dan mengintegrasikan dengan program agar tetap relevan.