Kendari, ANSOR.id – Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara secara tegas mendukung masyarakat melaksanakan tradisi Mosehe Wonua.
Kata Ibrahim Tawile, apa yang disampaikan oleh Ustadz Muzakir saat menyampaikan ceramah di Kabupaten Kolaka belum lama ini yang mengharamkan tradisi Mosehe Wonua memicu kemarahan sesepuh adat pemuda penggiat adat Tolaki khususnya Tolaki Mekongga.
“Tradisi ini sudah cukup lama dilakukan bahkan setelah masuknya Islam pun pada abad 17 telah mengalami transformasi dan adaptasi. Dengan demikian tidak perlu lagi dipolemikkan. Karena itu GP Ansor mendukung penuh pelaksnaan tradisi Mosehe Wonua,” ungkap dia saat dihubungi via WhatsAppnya, Senin 9 Maret 2020.
Untuk menyikapi itu, pihaknya bersama PC NU Kolaka sedang melakukan langkah-langkah untuk mempertemukan beberapa pihak terkait khususnya memberikan penguatan pada pemerintah daerah Kolaka agar tetap melakukan tardisi ini.
“Bagi Ansor, tradisi Mosehe Wonua merupakan bentuk hubungan manusia dengan alam (hablun minal alam), berdoa bersama dalam tolak balaa, mambangun rasa syukur, dan sebagai perekat hubungan sosial masyarakat yang harus dilestarikan serta tidak perlu dipertentangkan dengan agama,” ungkap dosen Istitut Agama Islam (IAI) al Mawaddah Warrahmah Kolaka ini.
Sementara itu, Ketua PW GP Ansor Sultra Pendais Haq sangat mengapresiasi langkah PC GP Ansor Kolaka yang memberikan dukungan full pada pelaksanaan tradisi Mosehe Wonua.
“Saya mendukung penuh langkah PC GP Ansor Kolaka yang tetap memback up masyarakat agar mempertahankan tradisi Mosehe Wonua,” tutup Pendais.(Basisa)