Barisan Ansor Serbaguna ( BANSER) adalah satu organisasi khusus yang merupakan pasukan inti dalam organisasi Gerakan Pemuda Ansor (GP. Ansor) yang garis komando perjuangannya selalu mengikuti instruksi dari PBNU. Dalam sepak terjangnya, Banser selama ini sering mendapatkan pujian dari masyarakat, pun tidak sedikit yang mengkritik dan nyinyir terhadap organisasi yang merupakan ganda terdepan NU itu.
Berikut ini adalah Alasan Utama Jangan pernah masuk untuk menjadi Anggota Banser:
1. BANSER adalah Pasukan inti dan Garda terdepan dari organisasi Nahdlatul Ulama.
NU merupakan organisasi Islam yang didirikan oleh Hadlrotusyaih KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah dan KH. Bisri Syamsuri atas perintah dan ijtihad Syaihona Kholil Bangkalan adalah Organisasi Islam yang bertujuan sosial keagamaan dalam menyebarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal jamaah guna mewujudkan masyarakat yang paham akan ajaran Islam yang santun dan berakhlakul karimah, serta pada waktu itu NU didirikan untuk berjuang ikut merebut kemerdekaan INDONESIA, dan pada masa sekarang adalah ikut mengisi dan menjaga Kemerdekaan NKRI demi terciptanya masyarakat yang adil dan makmur serta terjaganya hak-hak setiap warga dalam mewujudkan Izzul Islam wal muslimin menuju baldatun thoyibatun wa Robbul Ghofur.
2. Menjaga Keutuhan NKRI
Bukan isapan jempol belaka ketika NKRI yang sudah merdeka dengan begitu banyaknya darah yang bercucuran dan gugurnya para pejuang Pahlawan terbaik bangsa ini, sekarang sedang terkoyak karena paham dan pemahaman yang sangat sempit yakni mengganti ideologi bangsa dari Pancasila yang berdasarkan UUD 1945 ingin dirubah menjadi Negara Khilafah Islamiyah. Islam sebagai Rahmatal lilalamin yang berarti sangat luas cakupannya bahkan dunia dan akhirat, ketika segelintir golongan ingin Islam dijadikan sebuah Negara justru disinilah terjadi penyempitan akan Agama Islam tersebut. Bisa diibaratkan Islam hanyalah segumpal nasi dalam genggaman. Maka dari itu Banser dan seluruh warga Nahdliyin bersinergi dengan Pemerintah, TNI dan Polri menanamkan dalam jiwanya NKRI HARGA MATI
3. Menolak Keras dan tidak membuka dialog terhadap Organisasi Radikal yang ingin mengubah ideologi Bangsa dan Negara
Banser dalam Garis Komando GP. Ansor serta Patuh terhadap Perintah dan kebijakan PBNU sudah menyatakan Final bahwa PANCASILA sebagai Ideologi Bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika yang berdasarkan UUD 1945, untuk terus mengamankan tetap tegaknya dan berjalannya roda pemerintahan dari segala ancaman golongan maupun organisasi Radikal baik dari dalam maupun luar NKRI.
4. Banser senantiasa Ta’dzim dan Patuh terhadap Ulama.
Ulama memiliki peranan penting dalam menyebarkan dan mengajarkan Ajaran agama Islam serta berperan penting dalam menjaga perdamaian masyarakat dan Bangsa. Hal inilah yang menjadi alasan Banser senantiasa hormat dan Patuh terhadap ulama yang selalu tawadhu’ dalam bertindak, santun dalam berakhlak, bukan ulama yang senang membuat gaduh, memprovokasi serta memecah belah bangsa. Kealiman dan kematangan seorang Ulama akan sangat terlihat bagaimana ia mampu meredam gejolak atas satu masalah di masyarakat bukan justru ikut memeprkeruh permasalahan dengan berbagai macam argumen hanya untuk menunjukan eksistensinya pada umat /golongannya. Tapi justru kepentingan Bangsa ditinggalkan.
5. Keikhlasan dalam berjuang.
Banyak dari anggota Banser adalah orang biasa dengan penghasilan yang bisa dikatakan jauh dari kata cukup bahkan lebih, Orang yang tinggal di pedesaan, kaum santri dsb. Dalam gerak perjuangannya Banser hanya punya satu niatan Li i’lai kalimatillah agar bisa mendapatkan berkah dan Ridlo Kyai serat para ulama, tidak ada pamrih apapun meski dalam keadaan dan kondisi yang serba pas pasan, setiap ada Komando dan instruksi, Anggota Banser selalu siap menjalankan perintah.
6. Menjadikan Alqur’an, Hadist, ijma’ dan Qiyas sebagai dasar dalam mengamalkan ajaran Islam.
Menurut Hadlrotusyaih KH. Hasyim Asy’ari ” Bahwasanya Alqur’an dan Hadits adalah pedoman dan rujukan bagi kaum muslimin, hal itu adalah benar adanya. Namun memahami Alqur’an dan Hadist tanpa mempertimbangkan pendapat para ulama adalah sulit atau bahkan tidak bisa. ” maka ketika sekarang ramai slogan Kembali ke Alqur’an dan Hadist, Banser dan warga Nahdliyin hanya tersenyum karena Kami tidak pernah merasa meninggalkan Alqur’an dan Hadits dalam setiap ibadah, garis perjuangan dan menjalankan roda organisasi.
7. Kuat, Tangguh dan Sabar dalam keseharian.
Putus asa bukanlah sifat Banser dan pendendam bukanlah tabiatnya. Meskipun banyak sekali nyinyiran pada Organisasi Banser, namun hal itu hanya dijadikan sebagai kritikan dan masukan dalam menumbuhkan semangat perjuangan, karena dalam berjuang Banser sebagai ujung tombak NU menanamkan sikap Ahwalul Khomsah Annahdliyah Tawasuth, Tawazun, Tasamuh, I’tidal dan Amar ma’ruf nahi munkar. Dalam bertindak sesuai dengan PO dan AD/ ART yang sejalan dengan Pemerintah dan Aparat keamanan baik TNI maupun POLRI.
8. Lebih mengedepankan Tabayyun dan Silaturahmi
Tabbayun dan silaturahmi senantiasa dikedepankan karena itu sebagai ajang untuk belajar dan menamakan rasa kekeluargaan sehingga tidak ada dalam jatidiri Banser untuk mudah mengkafirkan, menyesatkan, menyalahkan bahkan membenarkan diri sendiri. Semua yang dilaksanakan Banser sudah melalui kajian dengan data dan fakta yang nyata.
9.Banser sebagai Generasi Penerus perjuangan Ulama dan Generasi kedepan Bangsa Indonesia
Dalam sebuah Maqolah disebutkan Sesungguhnya di tangan para pemuda terdapat nasib suatu umat, dan dipundak pemudalah mati hidupnya suatu bangsa.
Itulah beberapa alasan untuk dijadikan pertimbangan anda agar jangan masuk menjadi Anggota Banser. Namun jika anda merasa bahwa alasan tersebut diatas sepaham dan sesuai dengan jatidiri Anda, maka mari bergabung bersama BANSER NU dan tanamkan dalam diri Anda BAHWA BANSER SEBAGAI JALAN HIDUP DAN MENJADI WASILAH UNTUK BERJUANG MENEGAKKAN ISLAM AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH YANG RAHMATAL LILALAMIN dalam bingkai NKRI.
Salam satu jiwa Banser Indonesia
Muhammad Luqman