Semarang, ANSOR.id – Lembaga Ekonomi Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Temanggung membuat gebrakan sensasional dengan membuat Kedai Numani. Ketua Lembaga, Mukhtar Hadi yang pernah sukses menahkodai HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Kabupaten Temanggung merupakan tokoh yang tidak asing di dunia entrepreneur muda.
Dibawah pimpinan Kang Mukhtar, sapaan akrabnya, Lembaga Ekonomi Ansor Temanggung mulai berkreasi dengan membuat Kedai Numani. Sajiannya, kopi khas Temanggung, tembakau ‘lintingan’, dan Nasi Jagung Goreng. Gebrakan ini disambut positif oleh jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Temanggung.
“Alhamdulillah, seluruh jajaran pengurus NU Temanggung merespon dengan baik,” kata Direktur Kedai Numani Bagus Fitriyanto disela kegiatannya menjaga stan Kedai Numani di PWNU Jawa Tengah Rabu (4/2/2020).
Kedai Numani yang baru dibuka kurang dari 2 bulan ini selalu menjadi menu langganan rapat-rapat PCNU Temanggung. Bahkan, Numani juga diberi kesempatan membuka stan di festifal nusantara yang digelar PWNU Jateng selama 6 hari (2-7/3/2020). Hal ini tak lepas dari greget lembaga ekonomi yang sebelumnya fakum.
“Sebenarnya sudah ada tempat untuk Ansor yang lama tidak digunakan. Itu yang kita gunakan sekarang,” jelasnya.
Prioritaskan Potensi Kader
Kedai Numani bergerak dengan dialektis, memprioritaskan potensi yang dimiliki kader Ansor-Banser Temanggung. Dijelaskannya, ketentuan bagi hasil usaha dalam menjaga kestabilan pemasukan pribadi dan organisasi, “Prosentase 10 persen omset masuk kas Ansor,” ungkapnya.
Karena itu, saat ini semua produk yang dijual juga merupakan usaha pribadi dari kader Ansor. Disebut diantaranya kopi Temanggung yang dipasok oleh kader Ansor Kledung dan kader Ansor Gemawang. “Kita berdayakan kader yang memiliki potensi wirausaha untuk bergabung,” tegasnya.
Produk lain, Tembakau berasal dari salah satu pengurus Ansor dan beberapa anggota yang lain. Dan yang paling menarik Nasi Jagung Goreng yang disebutnya sebagai satu-satunya menu makanan khas Temanggung yang hanya di Kedai Numani. “Nasi jagung goreng ini baru ada di kedai Numani, tidak ada di kedai lain,” akunya.
Kedai Numani diharap tak hanya berhenti di kantor NU Temanggung, bahkan lembaga ekonomi mentargetkan Numani bisa berdiri di setiap kecamatan yang ada di Temanggung. Prospeknya sedikit berbeda dengan yang ada di tingkat Kabupaten, yakni bisa dikelola pribadi tetapi dengan ketentuan bahi hasil 10 persen dari keuntungan masuk kas PAC (Pimpinan Anak Cabang) setempat.
“Ini beda, bisa dikelola oleh orang lain atau individu dengan seijin PAC setempat. Intinya keuntungan masuk kas 10 persen” bebernya.
Perlu diketahui, Numani yang membuka stan di Festifal Nusantara PWNU Jateng juga dikunjungi Wakil Gubernur Jawa Tengah, KH Taj Yasin Maemoen. Dalam kesempatan itu, putra Kiai Kharismatik almarhum Mbah Moen berpesan ntuk berani berinovasi dengan olahan produk tembakau Temanggung.
“Tembakau Temanggung harus berinovasi agar diterima kalangan milenial tanpa mengganggu originalitas rasa tembakau khas Temanggung yang terkenal,” jelasnya. (riff)