Ambon, ANSOR.id – Penyebaran paham radikalisme terutama Khilafah sudah bukan menjadi isu baru di Indonesia. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Maluku, terutama dalam memperkokoh jiwa kebangsaan serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk menjawab kekhawatiran tersebut Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Maluku bersama JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah) Maluku menggelar forum discussion group yang bertajuk “Pancasila di tengah gerakan ideologi Khilafah” di Sekretariat PW GP Ansor Maluku dihadiri oleh generasi muda NU di Provinsi Maluku. (Sabtu, 21/03/20)
Forum group discossuion ini dibuka oleh Sekretaris Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Maluku Masyhuri Maswatu dan mendatangkan pembicara Ketua JATMAN Maluku Ust. Chairuddin Talaohu dan Wakil Ketua JATMAN Maluku Ust. Erwin Notanubun.
Ust. Chairuddin Talaohu atau sering dipanggil Ust. Herry merupakan lulusan Mesir dan paham dengan pola gerakan khilafah. Menurutnya pergerakan Khilafah yang diangkat oleh Hizbut Tahrir hanya pemikiran sehingga tidak berdasarkan idelogi dimana sebuah pergerakan ada yang lahir dari pemikiran dan non pemikiran.
“Dasar pemikiran mengenai khilafah semuanya murni berbicara tentang ramalan, sementara kita Ahlus-Sunnah wal Jama’ah bukan komunitas yang hidup dengan ramalan melainkan sebuah kepastian” Ust. Herry
Ust. Erwin Notanubun merupakan Wakil Talqin Tarekat Qodiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) Suryalaya Perwakilan Ambon menjelaskan bahwa “Allah menciptakan kita berbangsa – bangsa dan bersuku – suku untuk saling mengenal. Orang yang suka menyalahkan satu sama lain dan menganggap dirinya yang paling benar justru orang – orang seperti ini yang harus kita singkirankan pemahamannya dimana mampu mengantarnya pada radikalisme dengan cara mendirikan negara khilafah sehingga itu tidak sesuai dengan nilai – nilai Al Qur’an yang dianut paham kita paham Ahlus-Sunnah wal Jama’ah”.
Menutup diskusi ini para generasi muda NU Maluku menyatakan sikap bahwa menolak gerakan pemikiran khilafah di Maluku karena kita ini sama cinta Indonesia. (Zha)