ANSOR.ID – Berangkat dari pertanyaan mendasar, kenapa Banser bisa sebesar ini? Dan apa rahasianya? Lalu memoriku berputar ke masa di mana awal aku masuk menjadi bagian dari tim hebat yang ngawula di sekretariat Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor. Sebuah cerita tentang H. Alfa Isnaeni.
Aku adalah orang yang paling newbie dibanding sahabat-sahabat lainnya yang sudah lebih dulu mengabdi di sekretariat Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor. Menengok setiap sudut ruang, mataku ditelanjangi oleh barisan foto yang terpampang rapi, serpihan kegiatan yang pernah diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat GP Ansor.
Mungkin aku tidak seberuntung sahabat-sahabat yang “menangi” masanya Ndan Alfa Isnaeni, dan bisa belajar banyak darinya. Aku hanya mendengar cerita-cerita tentangnya dan mewarisi api perjuangannya. Jika kita mengetahui siapa Ndan Alfa dan bagaimana kepemimpinannya, maka memang layak jika Banser sekarang bisa sebesar ini.
Baca Juga: Jejak Juang Komandan Kasatkornas Banser NU
Pada gelaran Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) V tanggal 29 Februari 2020, Ndan Alfa pernah mengatakan bahwa tidak ada superioritas semacam Superman di Banser. Yang ada adalah super tim yang mampu berkhidmah secara kolektif karena semua memiliki tanggung jawab.
Ndan Alfa juga berpesan, Banser sebagai pesantren kedisiplinan diri dalam menjaga NKRI dan Islam Aswaja An-Nahdliyah ke depan harus semakin lebih baik. Satu hal yang harus diingat, kata Ndan Alfa, jangan merasa paling benar, paling hebat semacam Superman. Banser adalah super tim, untuk berkhidmah secara kolektif.
Melihat apa yang disampaikan Ndan Alfa, adalah sebuah pesan untuk kita semua. Jangan pernah berusaha untuk ingin menjadi yang terbaik, tapi jadilah kader yang selalu ingin memberikan khidmah yang terbaik. Tentunya sesuai dengan kapasitas dan tanggung jawab masing-masing.
Maka, jika ada yang bertanya, siapakah kader terbaik GP Ansor maupun Banser? Sudah dipastikan jawabannya tidak ada. Karena kader Ansor dan Banser dididik untuk mampu berkhidmah dengan baik, memberikan segala pengorbanan dan dedikasi tinggi terhadap organisasi tanpa pernah mengedepankan ke-aku-an. Terima kasih Ndan Alfa, sudah mengajarkan kami arti berkhidmah!
Lahul Fatihah!