Dalam Rangka memperingati hari jadi Kabupaten Pacitan yang ke 275, PC GP Ansor Pacitan mengadakan Tasyakuran dan Do’a bersama (kamis, 20/02/20)
Kegiatan yang dilaksanakan di komplek makam KH. Abdul Manan Dipomenggolo (pendiri Pondok Pesantren Tremas) di Desa Semanten Pacitan ini, selain untuk mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat 275 tahun keberadaan Kabupaten Pacitan, juga sebagai refleksi bahwa kita generasi sekarang bukanlah apa-apa tanpa adanya peran perjuangan oleh para pendahulu kita.
275 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Pacitan untuk bisa menjadi Pacitan seperti hari ini. Yang harus menjadi poin kita khususnya sebagai kader GP Ansor adalah bahwa peran para ulama selama 275 tahun Pacitan, tidak bisa dikesampingkan. Karena hakikat pembangunan sesungguhnya adalah pembangunan manusia seutuhnya yang berimbang dalam segi mental spiritual, iptek dan imtaq. Disinilah keberadaan peran ulama menjadi hal yang penting. Dan hal ini pulalah yang menjadikan GP Ansor sebagai penerus ulama, harus tetap eksis sampai zaman kapan pun.
Kegiatan Tasyakuran dan doa bersama ini dipimpin oleh Gus Mu’ad Harist Dimyati dari Perguruan Islam Pondok Tremas, untuk mendoakan para pendahulu, doa untuk kelancaran perjuangan GP Ansor, doa untuk keselamatan Pacitan dan Indonesia. Dilanjutkan dengan ngobrol-ngobrol santai seputar perkembangan organisasi dan perkembangan politik yang tentunya menjadi bahasan yang “gayeng” untuk diperbincangkan.
Dari semua rangkaian kegiatan tasyakuran dan doa bersama yang dilaksanakan ini, pada dasarnya kembali kepada sebuah harapan bahwa semoga Pacitan sebagai “rumah kita” selalu diberikan keselamatan, kedamaian, ketentraman, terhindar dari segala marabahaya bencana, dan masyarakatnya selalu diberi limpahan nikmat karunia, dan keberkahan.