ANSOR.ID – Jihad santri adalah semangat suci yang menggerakkan para santri untuk berjuang mengembangkan keilmuan dan berkontribusi aktif memajukan negeri. Lebih dari sekadar memahami jihad dalam konteks perang, para santri memahami bahwa jihad sejati adalah perjuangan untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur melalui ilmu pengetahuan dan amal sholeh.
Santri merupakan tulang punggung pesantren, tempat mereka memperoleh ilmu agama dan pengetahuan umum. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga ditanamkan nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan kepedulian terhadap sesama. Dengan bekal ini, para santri diarahkan untuk menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi masyarakat dan negeri.
Para santri juga diberi pembekalan tentang kepedulian sosial. Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan seperti pelayanan masyarakat, pengajaran di daerah terpencil, dan program bantuan bagi yang membutuhkan. Inilah bentuk nyata dari jihad santri dalam membantu mereka yang kurang beruntung dan meningkatkan kesejahteraan bersama.
Baca Juga Awas Digulung Arus Sejarah, Buku Karya Bendahara Umum GP Ansor
Ilmu pengetahuan menjadi senjata utama dalam jihad santri. Mereka mempelajari berbagai disiplin ilmu, dari agama hingga ilmu pengetahuan umum seperti matematika, ilmu sosial dan bahasa asing. Dengan pengetahuan yang luas, para santri menjadi tenaga intelektual yang mampu berkontribusi dalam berbagai sektor pembangunan.
Namun, jihad santri tidak berhenti pada ilmu pengetahuan semata. Mereka juga diingatkan untuk selalu mempraktikkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Keikhlasan, kejujuran, dan ketulusan dalam beramal adalah bagian integral dari jihad santri. Mereka dipacu untuk menjadi teladan bagi masyarakat sekitar, menunjukkan bahwa ilmu tanpa amal adalah sia-sia.
Pada peringatan Hari Santri 2023 ini, mari kita kenang perjuangan para santri dalam menegakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan, serta membangun negeri dengan semangat kesetiakawanan yang tinggi. Jayakan negeri adalah panggilan untuk berkontribusi secara nyata dalam memajukan bangsa dan negara.
Baca Juga Sambut Hari Santri 2023, Ratusan Kader Ansor dan Banser Gotong Royong Bersihkan Kota Bandung
Para santri tidak hanya membatasi diri dalam lingkup pesantren, tetapi mereka berusaha untuk merambah ke berbagai sektor masyarakat. Mereka menjadi guru, dokter, insinyur, dan tokoh masyarakat yang memimpin inovasi dan kemajuan. Dalam proses jayakan negeri, kolaborasi antar-santri dan dengan masyarakat sangat penting. Mereka membentuk jaringan yang kuat, saling mendukung dan memotivasi satu sama lain. Dengan semangat gotong royong, mereka bersama-sama mengatasi tantangan dan membangun kehidupan yang lebih baik.
Era kemajuan teknologi menjadi kesempatan bagi santri untuk jihad pada ruang digital. Saling bertukar ilmu dan menyebar narasi-narasi positif untuk mengurangi disinformasi di tengah masyarakat. Dalam konteks ini, literasi digital memegang peran kunci yang begitu penting.
Jihad santri yang dilandasi oleh kekuatan ilmu, iman, dan amal adalah kunci untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama. Jayakan negeri bukanlah sekadar slogan, melainkan panggilan tulus untuk berjuang demi masa depan yang lebih baik. Dengan upaya bersama, santri dari seluruh penjuru negeri mampu mewujudkan cita-cita luhur: negeri yang adil, sejahtera dan beradab.
Oleh: Muhammad Yusrizal, Kader PW GP Ansor Bengkulu